Ablatio retina( retinal detachment) merupakan keadaan terlepasnya susunan epitel melamin retina( retinal pigment epithelium/ RPE) dari susunan neurosensori retina pada sisi yang lebih dalam. Ablatio retina ialah kegawatdaruratan dalam bidang oftalmologi serta memerlukan penatalaksanaan lekas, ialah kurang dari 24 jam. Ablatio retina bisa dibedakan jadi 3 tipe bersumber pada patofisiologinya, ialah ablatio retina regmatogen, ablatio retina traksional, serta ablatio retina eksudatif. Indikasi yang dikeluhkan penderita ablatio retina merupakan floaters, fotopsia, penyusutan tajam penglihatan serta penyempitan lapangan pandang( semacam tertutup gorden).[1- 3]
Penaksiran ablatio retina merupakan bersumber pada anamnesis indikasi klinis serta pengecekan raga. Pada anamnesis pemeriksa butuh menanyakan durasi keluhan mata yang dialaminya, riwayat trauma mata, riwayat pembedahan mata, dan riwayat penyakit mata serta penyakit sistemik lain yang dialami. Pengecekan raga mata paling utama pengecekan tajam penglihatan, refleks pupil, ciri trauma, pengecekan lapangan pandang, tekanan intraokular, pengecekan mata memakai slit- lamp, serta funduskopi( paling utama indirek).[4, 5]
Penatalaksanaan ablatio retina merupakan prosedur scleral buckling, vitrektomi pars plana, ataupun pneumatic retinopexy, serta bisa dikombinasi dengan aksi lain semacam endotamponade dengan gas ataupun silicone oil intraokular, endofotokoagulasi, serta membrane peeling.
Comments
Post a Comment